Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masalah yang dialami mahasiswa baru adalah banyak dan beragam. Bagi banyak mahasiswa, masuk ke universitas adalah pengalaman baru yang menarik namun juga menantang. Mereka harus belajar cara beradaptasi terhadap lingkungan baru dan menghadapi tantangan akademis yang satu masalah yang paling umum dialami oleh mahasiswa baru adalah masalah akademis. Mereka sering merasa bingung atau takut bahwa mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan standar yang ditetapkan oleh universitas. Mereka juga merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik yang berbeda - kurikulum, sistem penilaian, dan finansial juga menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak mahasiswa baru. Biaya pendidikan mahal dan mahasiswa sering merasa sulit untuk mencari sumber dana yang cukup untuk menutupi biaya-biaya akademik mereka. Ini bisa menyebabkan tekanan finansial yang signifikan bagi mahasiswa dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Masalah lain yang dihadapi oleh mahasiswa baru adalah lebih sulit untuk menikmati kehidupan sosial yang sehat. Mereka sering merasa kesepian atau merasa tertinggal di lingkungan baru. Mereka juga bisa mengalami masalah emosional atau mental akibat kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Mahasiswa baru juga harus berhadapan dengan masalah teknis. Mereka harus memahami cara kerja teknis berbagai sistem yang ada di universitas, seperti sistem pembayaran, sistem pendaftaran, dan lainnya. Ini bisa menjadi luar biasa menantang bagi mahasiswa masalah yang dihadapi oleh mahasiswa baru bervariasi. Masalah akademis, keuangan, sosial, dan teknis semuanya menimbulkan tantangan yang berbeda bagi mahasiswa, namun semuanya dapat diatasi dengan cara mengambil pendekatan yang tepat dan terus berusaha. Lihat Lyfe Selengkapnya
Berdasarkanhasil keputusan rapat pihak fakultas dengan bouncy castle with slide akademik rektorat dan PTIPD UIN Suska Riau mengenai pembahasan masalah iraise dan solusinya. PERMASALAHAN 1. Kepala Sub. Bagian Akademik (Desi Devrika Devra, SHI) Beberapa mahasiswa Fakultas Syariah terlambat dalam pengisian KRS. 2.
MALANG - Pandemi Covid-19 menyebabkan sistem pembelajaran berubah menjadi dalam jaringan daring sepenuhnya. Situasi ini telah menimbulkan empat masalah bagi mahasiswa di berbagai perguruan dari Universitas Brawijaya UB, Ari Pratiwi mengatakan, kuliah daring menyebabkan berbagai permasalahan mulai dari kecemasan hingga stress. Pada faktor akademik misalnya, mahasiswa mengalami kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen. Ini bisa disebabkan media belajar hanya berupa Power Point PPT atau suara teks koneksi internet belajar juga dapat disebabkan oleh sinyal internet untuk daerah tertentu yang bermasalah. Hal ini membuat mahasiswa mengalami kesulitan mencari informasi tugas dan mengikutinya. "Serta juga bisa disebabkan banyaknya tugas tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen," ucap daring juga menyebabkan masalah pribadi seperti pola pikir negatif dan over thinking. Kemudian selalu merasa cemas, stress, tertekan dan kesepian. Situasi ini bisa karena masalah akademik, kondisi Covid-19, keluarga dan keluarga mahasiswa juga bisa mempengaruhi kualitas belajar mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring. Mereka misalnya sedang terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan. Lalu lingkungan keluarga yang tidak mendukung, masalah ekonomi atau keuangan karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena Covid-19. "Serta adanya pola asuh otoriter, keras, dan tradisional sehingga membuat mahasiswa tertekan," pada faktor sosial, mahasiswa misalnya tidak dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga merasa kesepian terisolasi dan tertekan. Kemudian mengalami perasaan bosan di rumah terus-menerus dan kurangnya komunikasi dengan orang membantu permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa, Ari menyebutkan, beberapa tips yang bisa dilakukan oleh dosen penasihat akademik. Menurut Ari, mahasiswa pada dasarnya hanya ingin didengar oleh orang. "Terkadang dengan kita menjadi pendengar si mahasiswa yang sedang melakukan konseling bisa menemukan permasalahannya sendiri," kata masalah mahasiswa junior, dosen penasihat akademik harus mampu menjaga rahasia. Dosen perlu memanfaatkan jaringan pertemanan dan memperkuat hubungan remaja dengan menyelami dunia remaja. Salah satunya dengan mencari tahu tren remaja terkait bahasa gaul dan media untuk mahasiswa tingkat akhir atau senior, dosen pembimbing akademik harus menggali informasi seperti masalah yang dihadapi. Kemudian mencari tahu sejarah, dan psikososial latar belakang keluarga dan peristiwa siginifikan. Dosen pembimbing akademik diharapkan memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah pernikahan dan Pascasarjana UB, Andi Hartik berpendapat, pembelajaran daring sebenarnya memiliki sisi untung dan rugi tersendiri. Sisi untung dapat dirasakan oleh mahasiswa yang sambil bekerja. "Kuliah daring menguntungkan karena kuliah bisa di mana saja," ungkap pria asal Madura ini kepada Republika, Senin 23/8.Di sisi lain, kuliah daring kurang mampu membangun ikatan emosi yang utuh antara dosen dan mahasiswa. Padahal aspek ini penting dibentuk agar transfer ilmu bisa berjalan maksimal. Dengan ikatan emosional yang kuat, pemahaman keilmuan bisa tersampaikan dengan baik kepada mahasiswa. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
YukKenali Alasan dan Solusinya. Ilustrasi pelajar yang memilih gap year untuk berkeliling sebagai proses pendewasaan dan pencarian jati diri. (DOK. Humas Universitas BSI) Gap year adalah sebuah periode ketika seseorang memutuskan rehat dari proses pendidikan formalnya baik itu masa sekolah ataupun memasuki masa kuliah.
Menjadi seorang mahasiswa memang tidak selalu mudah. Kadang banyak sekali tantangan hingga masalah yang dihadapi di dunia perkuliahan. Hal ini kerap kali selalu menghambat masa studi mahasiswa di perguruan tinggi. Tetapi jangan khawatir, meskipun banyak masalah bukan berarti kamu harus terpuruk. Masih ada jalan keluar yang bisa kamu ambil. Berikut adalah masalah yang sering dialami mahasiswa dan solusinya. 1. Masalah finansial Masalah finansial bisa dikatakan sebagai salah satu momok berbahaya saat menjalani dunia perkuliahan. Sebagai seorang mahasiswa yang baik kamu harus bisa mengatur finansial dengan baik. Caranya dengan membuat pos keuangan kamu setiap awal bulan. Jangan sampai kamu boros dan foya-foya selama menempuh masa kuliah. 2. Konflik batin dengan dosen Hal ini sering terjadi di dunia perkuliahan, mahasiswa yang mulai memasuki masa mengerjakan skripsi biasanya kerap mengalami konflik batik dengan dosen. Biar kamu gak mengalami hal serupa, yuk mulai sekarang bangun komunikasi yang baik dengan dosen. Di samping itu kamu juga harus bisa menempatkan diri dengan baik. 3. Sulit mengatur waktu Saking banyaknya kegiatan yang diikuti, maka tak heran jika seorang mahasiswa sulit mengatur waktu. Mereka gak bisa memprioritaskan kegiatan mana yang lebih penting. Alhasil banyak hal yang harus dikorbankan. Biar kamu gak kejebak sama permasalahan ini, kamu harus benar-benar membuat skala prioritas. Kamu harus bisa menyusun tingkat urgensi dari permasalahan ini. Jadi kamu gak akan terjebak dengan sulit mengatur waktu. 4. Gak bisa mengatur emosi Hal ini termasuk fatal, menjadi seorang mahasiswa harus belajar tahan banting. Berada di dunia perkuliahan itu ibarat kamu berada di sebuah gurun untuk mencari air. Kamu harus mengerahkan seluruh tenaga agar bisa survive dalam mencapai tujuan. Jika kamu kesulitan untuk mengatur emosi di dunia perkuliahan, kamu bisa melakukan meditasi diri atau berbagi cerita dengan teman dekat kamu. 5. Nilai turun Permasalahan yang sering terjadi adalah nilai yang turun terus menerus. Hal ini bikin kamu suka down saat memasuki masa perkuliahan. Nilai turun masih bisa diperbaiki kok. Asal tetap terus berusaha dan belajar semaksimal nilai kamu terus naik masih banyak cara yang bisa kamu lakukan. Seperti halnya, membuat jadwal belajar rutin dan memperhatikan perkuliahan ketika dosen mengajar. Views 1,630
Bandung IDN Times - Berdasarkan studi terbaru dari Boston University, mahasiswa menjadi kelompok paling rentan mengalami depresi dan stres. Karena itu, kesehatan mental menjadi isu penting untuk tidak dianggap sepele bagi mahasiswa. Dalam webinar Kampus Sehat Jiwa yang digelar Sabtu(20/11/2021), Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Elvine Gunawan
3. Gangguan makan Berbagai gangguan makan, seperti anoreksia, bulimia, dan binge eating makan tak terkendali adalah masalah kesehatan mental yang umum terjadi pada anak kuliah. Umumnya, mereka stres karena serangkaian tugas yang menumpuk dan tinggal jauh dari orangtua. 4. Menyakiti diri sendiri Perilaku menyakiti dan melukai diri sendiri di beberapa bagian tubuh yang tidak terlihat sering kali terjadi sebagai respons terhadap stres dan tekanan yang luar biasa besarnya. Hal itu diperkuat dengan sebuah survei yang dilakukan oleh para peneliti Cornell dan Universitas Princeton yang menemukan bahwa sekitar 20% mahasiswi dan 14% mahasiswa telah melakukan perilaku menyakiti diri sendiri. 5. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol Masalah mahasiswa lainnya yang kerap ditemui, yakni penyalahgunaan narkoba dan alkohol. Hal ini menjadi masalah utama yang pada akhirnya berkontribusi pada kecelakaan dan pelecehan seksual di kalangan mahasiswa. 6. Insomnia Meskipun bukan tergolong penyakit mental, insomnia atau gangguan tidur pada remaja bisa menjadi salah satu gejala dari berbagai masalah mental pada mahasiswa. Insomnia juga bisa menjadi masalah fisik yang serius jika dilakukan terus-menerus. 7. ADHD Attention deficit hyperactivity disorder ADHD adalah gangguan yang terjadi pada otak dan dapat mengganggu fungsi dan perkembangan otak. Nah, kondisi ini bisa dipicu oleh tuntutan dan tekanan selama kuliah, sehingga gejala ADHD pada remaja akan semakin sulit dikendalikan. Bagaimana cara mengatasi masalah yang dialami mahasiswa? Semakin bertambah dewasa, maka semakin bertambah pula permasalahan hidup. Banyaknya tuntutan dan tingginya target pencapaian sering dijadikan alasan gangguan kesehatan pada mahasiswa. Sebagai antisipasi, berikut ini cara mengatasi gangguan mental pada mahasiswa yang dilansir dari laman Birmingham City School of Health Sciences. 1. Ajak teman untuk ngobrol Terkadang, tekanan akademis bisa sangat berat untuk ditangani, sehingga sangat wajar bila merasa stres. Jika Anda yang mahasiswa merasa cemas atau stres, jangan menyimpannya untuk diri sendiri. Bicaralah dengan seseorang, baik itu teman, anggota keluarga, atau dosen di kampus. Ingatlah, akan selalu ada cara untuk membantu Anda merasa lebih baik dalam mengatasi masalah apa pun. 2. Rutin olahraga Tetap aktif dengan melakukan olahraga ringan selama 20 menit dalam sehari menjadi kunci untuk membantu mengatasi stres atau depresi karena kuliah. Endorfin yang dilepaskan selama berolahraga terbukti secara klinis membantu Anda merasa bahagia, tidur lebih nyenyak, dan bisa lebih berkonsentrasi. 3. Luangkan waktu untuk me time Cobalah untuk menghilangkan tekanan dan melakukan sesuatu yang Anda sukai atau me time untuk mengalihkan pikiran Anda dari berbagai hal. Misalnya, menonton film, menggambar atau mendengarkan musik. Selain itu, meditasi juga menjadi cara yang bagus untuk menenangkan pikiran Anda. 4. Tentukan tujuan untuk diri sendiri Masalah kesehatan mahasiswa dapat membuat tugas kecil tampak sulit dan mustahil dikerjakan. Jadi, jangan mencoba dan memaksakan diri terlalu keras. Mulailah untuk membuat daftar tugas yang dapat Anda capai dan realistis, tidak peduli seberapa kecil tugas itu. Misalnya, sekadar merapikan kamar atau menulis paragraf esai. 5. Istirahat yang cukup Terapkan pola tidur yang teratur. Pasalnya, pola tidur yang teratur lebih bermanfaat daripada menghabiskan waktu tidur lebih banyak. Jadi, cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Jika Anda kesulitan untuk menerapkannya, cobalah mendengarkan sesuatu yang menenangkan dan membuat Anda tidur lebih cepat. Apa yang harus orangtua lakukan? Dalam hal ini, peran orangtua atau pengajar sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental dan akademik mahasiswa. Di bawah ini, terdapat beberapa tips untuk membantu mengatasi masalah mahasiswa yang bisa Anda terapkan. 1. Persiapkan mental anak Anda untuk hal yang tak terduga Sebuah survei dari National Alliance on Mental Illness pada mahasiswa menemukan fakta bahwa 27% dari semua responden hidup dengan depresi, 24% dengan gangguan bipolar, dan 11% dengan kecemasan. Oleh karena itu, orangtua perlu berbicara dengan anak-anaknya tentang kesehatan mental. Orangtua harus memberi tahu anaknya bahwa mereka tidak berjuang sendirian. 2. Menjaga komunikasi Menjaga jalur komunikasi tetap terbuka sangat penting. Ini akan membantu anak Anda merasa nyaman, sehingga dapat membicarakan apa pun tanpa takut dihakimi. Sangat penting bagi orangtua untuk meluangkan waktu untuk menelepon anak-anaknya yang sedang berkuliah. Terlebih lagi ketika anaknya harus merantau jauh dari orangtua. Sebisa mungkin, jangan batasi komunikasi hanya secara virtual. Usahakan untuk bertemu langsung agar dapat membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh mahasiswa. 3. Mendorong untuk menerapkan gaya hidup sehat Pentingnya diet yang sehat, tidur yang cukup, dan olahraga teratur untuk kesehatan mental secara menyeluruh. Hal ini memang tak mudah dilakukan, terlebih saat harus tinggal sendiri dan jauh dari orangtua. Kendati begitu, jangan coba untuk menceramahinya. Justru, tanyakan kondisi mereka ketika bisa makan secara teratur dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi. Hal ini akan membantu menstabilkan emosinya. 4. Beri ruang untuk mengakui kesalahan Kesempurnaan bukanlah tujuan yang harus dicapai. Penting untuk memberi tahu anak Anda bahwa Anda mendukung mereka apa pun yang terjadi. Kesalahan adalah bagian hidup yang tak terhindarkan dan anak Anda bisa belajar darinya. IPK yang sempurna tidak sepadan jika itu mengorbankan kesejahteraan emosional anak Anda. 5. Menemui dokter Semua mahasiswa, terutama mereka yang sedang mengalami gejala gangguan kesehatan mental, harus memiliki rencana untuk berjaga-jaga jika keadaan menjadi rumit dan sulit untuk ditangani. Buat janji dengan pusat kesehatan mental di kampus untuk menentukan layanan apa yang tersedia. Jika anak Anda sudah berada di bawah perawatan psikiater atau psikolog, pastikan bahwa mereka dapat melanjutkan perawatan itu saat berada di luar sekolah. Memiliki rencana yang matang akan memudahkan anak Anda mendapatkan layanan kesehatan mental jika diperlukan. Kesimpulan Masalah kesehatan mental pada remaja kerap kali muncul ketika memasuki masa perkuliahan dan sering menjadi masa yang paling sulit. Meski demikian, peran orangtua juga tidak kalah penting untuk membantu mengatasi masalah pada mahasiswa.
Perempuandan Anak Sebagai Korban Tindak Kekerasan. Kekerasan yang telah, sementara bahkan mungkin akan dialami oleh bangsa Indonesia selama ini merupakan masalah sosial dan kemanusiaan yang pelu mendapat perhatian. Di mana-nama kini berjatuhan korban tindak kekerasan yang umumnya kalangan perempuan dan anak-anak.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID bZ86TgWBAyYmAI6VBy_JRW3TGhxlf_UWygY5-bkJJAuqDyrID_gUVA==
Berikutadalah masalah lingkungan hidup di Indonesia dan dunia beserta penyebabnya. Jika berbagai permasalahan lingkungan ini tidak dicari solusi, maka keberlanjutan kehidupan manusia di bumi akan mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan alam menjadi sumber pemenuhan segala kebutuhan hidup manusia, yaitu penyedia udara, air, makanan, obat-obatan
– Apakah kalian mahasiswa pernah mengalami sudah bayar SPP tapi kenyataannya belum tercatat telah membayar? Seperti itulah salah satu masalah yang terjadi ketika perguruan tinggi tidak memiliki SIAKAD kampus. Sistem informasi akademik SIAKAD kampus merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mengelola perguruan tinggi, baik itu PT besar maupun kecil sekalipun. Faktanya, keberadaan teknologi informasi untuk mengelola data kampus sangat diperlukan mengingat banyaknya data mulai dari proses registrasi masuk hingga proses perkuliahan yang bisa ditangani oleh sistem informasi. Walaupun kita sudah tahu bahwa peran sistem informasi begitu penting untuk sebuah perguruan tinggi, namun beberapa civitas kampus masih memilih untuk mengelola data yang ada secara manual, salah satu permasalahannya adalah kurangnya alokasi dana. Pengelolaan data kampus secara manual atau konvensional bukan hanya berdampak pada pihak perguruan tinggi seperti adanya indikasi human error pada pengelolaan data, tetapi juga berdampak langsung pada mahasiswa, ini harus jadi perhatian pihak kampus. Inilah 10 problem yang dialami mahasiswa ketika kampus tidak memiliki sistem informasi akademik kampus 1. Ribet Saat Proses Registrasi dan Pembayaran Awal Ketika melakukan pembayaran atau registrasi ulang di kampus baru, akan melewati berbagai macam proses yang begitu ribet, seperti pengisian biodata diri, dan juga antri di loket pembayaran kampus. Namun akan berbeda jika kampus telah menggunakan sistem informasi akademik yang telah terintegrasi dengan sistem pembayaran online seperti SEVIMAPay, bisa dipastikan masalah diatas tidak akan terjadi. 2. Masalah Pengumuman Tes Membutuhkan Waktu yang Lama Seusai ujian masuk, jika proses tes ujian masuk di kampus tempat mendaftar menggunakan metode tes dengan cara manual, setidaknya membutuhkan waktu minimal satu minggu untuk memastikan apakah mahasiswa diterima atau tidak di kampus idaman mereka. Berbeda jika di kampus telah menerapkan sistem Computer Basesd Test CBT, dengan CBT pengumuman kamu diterima atau tidak bisa lebih cepat, bahkan bisa ketahuan hari itu juga, apalagi CBT sudah terintegrasi dengan SIAKAD. 3. Masalah Kesalahan Dalam Catatan Pembayaran Apakah kalian mahasiswa pernah mengalami sudah bayar SPP tapi kenyataannya belum tercatat telah membayar? Atau kuliah hingga semester akhir tapi tidak sekalipun membayar SPP? Hal ini bisa saja terjadi jika ada kelalaian dalam pencatatan pembayaran akademik. Dengan sistem informasi pembayaran mahasiswa, proses pembayaran bisa jauh lebih mudah. Dengan sistem SEVIMAPay dengan mitra bank, mahasiswa bisa langsung transfer dari ATM, atau pembayaran apapun tanpa harus ke loket pembayaran di kampus, dan otomatis akan tercatat oleh sistem. 4. Masalah Kesalahan data saat input KRS Pada saat pengisian KRS dan adanya kesalahan input data pada akademik, ini akan menjadi problem tersendiri untuk mahasiswa, antara waktu perbaikan, dan juga penyesuaian dengan jadwal mata kuliah lainnya. 5. Masalah Tidak Kebagian Kelas setelah KRS-an Bukan hanya permasalahan Kartu Rencana Studi KRS, tetapi masalah pada pembagian kelas setelah penentuan mata kuliah kerap terjadi, hal ini tentunya akan menghambat proses perkuliahan mahasiswa yang tidak kebagian kelas setelah masa KRS, bahkan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk masalah yang satu ini. 6. Masalah Jadwal Perkuliahan Berubah tidak Menentu Pada penerapan jadwal kuliah sering berubah-ubah, mungkin ini bisa menjadi masalah utama bagi mahasiswa, untuk itu jika pengumuman perubahan jadwal perkuliahan sudah menggunakan aplikasi perkuliah EdLink dan sudah terintegrasi dengan sistem informasi akademik pastinya jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan pengumuman yang ditempel di papan pengumuman. 7. Masalah Tidak Terupdatenya Nilai Mata Kuliah Nilai mata kuliah yang keluar tidak sesuai dengan yang sebenarnya? Untuk memperbaikinya tentunya harus menunggu sampai KHS keluar, bagaimana dengan perbaikannya? Akan memakan waktu yang tidak sedikit untuk crosscek nilai satu-persatu dari sekian banyak Mahasiswa. 8. Masalah Yudisium yang Terhambat Karena Tunggakan Pustaka Proses yang seharusnya bisa selesai lebih cepat akan terhambat karena masalah peminjaman buku yang tidak tercatat dengan baik di perpustakaan kampus. Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan karena human error, misalnya proses pencarian jenis buku yang dipinjam, denda yang harus dibayar, dll yang tentunya akan menghambat proses yudisium. 9. Masalah Alumni Tidak Memilki Media Penghubung Para alumni tidak memilki media penghubung dengan perguruan tinggi, sehingga setelah lulus mendapat pekerjaan ya sudah menjadi urusan alumni itu sendiri, padahal alumni juga masih menjadi tanggung jawab perguruan tinggi untuk memastikan bahwa alumninya diterima oleh industri dan juga menjaga kesesuaian pekerjaan dengan jurusan yang diambil Maka dengan adanya SIAKAD yang terintegrasi dengan Center & Tracer Study akan mampu menjadi pusat pelatihan serta media penghubung antara perguruan tinggi dengan alumninya. Tentu dengan adanya sistem ini, berbagai informasi dari alumni seperti informasi domisili alumni, dan lain sebagainya bisa di share dengan mudah kepada Instansi maupun alumni lainnya. 10. Masalah Data tidak Ada di Forlap PDDikti Sudah tidak asing lagi, bahwa saat ini Seluruh perguruan tinggi harus melaporkan data akademik ke Feeder PDDikti, agar data akademik bisa ditampikan di Forlap Dikti. Laman Forlap Dikti adalah informasi yang berasal dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi PDDikti yang merupakan kumpulan data perguruan tinggi secara nasional yang dikelola Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti. Dengan kesamaan data yang ada di laman PDPT Dikti / Forlap Dikti, maka secara sah pengakuan atas keberadaan mahasiswa akan bisa diakui dan bisa digunakan sebagai rujukan. Solusi terbaik dalam membangun sistem yang handal memang harus mempunyai planning yang matang dan tentu juga berpartner dengan pengembang yang sudah berpengalaman dalam bidang pengembangan sistem infromasi akademik, dan mampu memahami masalah kampus dan mempunyai solusi yang tepat. siAkad Cloud adalah produk andalan SEVIMA yang telah membantu banyak perguruan tinggi dalam mempermudah pengelolaan administrasi akademik, selain itu implementasinya pun singkat dan ringkas karena kampus tidak perlu menyiapkan infrastruktur, seperti server dan lainya. Dan juga tidak perlu tambahan tim IT untuk mengelolanya, karena telah di konsep sesederhana mungkin. Anda bisa langsung melakukan permintaan demo disini Mengenal SEVIMA SEVIMA merupakan perusahaan Edutech education technology yang telah berkomitmen selama 18 tahun dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll. dengan 99% keberhasilan implementasi melalui sistem informasi siAkadCloud
gKX6P. yq59t6vjai.pages.dev/596yq59t6vjai.pages.dev/80yq59t6vjai.pages.dev/324yq59t6vjai.pages.dev/521yq59t6vjai.pages.dev/333yq59t6vjai.pages.dev/201yq59t6vjai.pages.dev/591yq59t6vjai.pages.dev/426
masalah mahasiswa dan solusinya